Hio merupakan salah satu alat yang digunakan oleh masyarakat Tionghoa sebagai perantara dalam ritual ibadah. Hio memiliki makna wangi atau harum. Sesuai dengan arti namanya, hio mengeluarkan aroma khusus ketika dibakar. Pada umumnya, hio untuk sembahyang berwarna merah.
Penganut kepercayaan Konghucu, beranggapan bahwa peribadatan mereka kurang khusyuk apabila tidak menggunakan hio. Keharuman yang menyelimuti peribadatan masyarakat Tionghoa itu pun takkan pernah ada tanpa keringat dan kemahiran para Perajin industri Hio. Dalam pembuatannya para perajin memanfaatkan bahan perekat batangan yang sebelumnya dijemur dalam waktu yang lama, lalu perekat ditempelkan dengan menggunakan air. Bentuk dan ukurannya pun beragam. Ada yang kecil, besar ataupun melingkar.
Foto dan Teks : Suhairy Tri Yadhi/Telegraf
