Para pekerja pabrik lilin terlihat sibuk dalam sebuah ruangan yang sedikit remang, membuat laba-laba betah bersarang. Tiga buah bak berukuran 150 cm x 60 cm berisi bahan parafin yang dipanaskan. Yanto, yang berasal dari Jawa tengah mengaduk racikan dalam bak. Di bak kedua pekerja lain memastikan warna sudah sesuai dengan meneteskan lilin cair yang masih panas ke atas tangannya, teko plastik yang ikut meleleh karena panas, tidak berlaku pada telapak tangan mereka, layaknya seorang pendekar Banten yang punya Ilmu kebal.
Lilin cair nan panas pun dibawa dalam teko besi dengan tangan tanpa pelindung. Cairan berwarna merah ranum dan panas mengucur ke cetakan seakan akan air sirup yang dingin. Pelindung dari panas teko yang digunakan hanyalah sobekan kardus bekas, yang hanya digunakan saat menuang lilin ke cetakan lilin besar. Lilin besar setinggi dua meter memerlukan semalaman untuk membeku dalam cetakan. Tenaga yang tak sedikit adalah satu satunya jalan untuk mengeluarkan lilin lilin besar itu dari cetakannya, tak Cuma lilin yang tercetak, tapi juga orang sakti dan kuat yan gikut tercetak.
Foto dan Teks : Agung N Wibowo/Telegraf
